Homeless Life Lessons

It was during a brutal heatwave in Vegas, 115 degrees every day for weeks. And, because it’s Vegas, it feels hotter than it should. I was walking up a sharp incline, dragging a rolling suitcase, a…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




right here.

Pagi-pagi buta Jerico berangkat ke rumah orang tuanya sebelum menuju ke sekolah karena sang Ibunda memintanya untuk datang terlebih dahulu

“Mam Jerico datang” ucap Jerico saat memasuki rumahnya

“Puagi e Jer? kamu cepet-cepet ke sekolah ta?” tanya Rere saat melihat Jerico masuk

“Iya Mi, Jerico ada janji sama Nathan di ruang osis soalnya. Bahas proker yang waktu itu”

“Ya udah lek gitu, kamu wes sarapan ta Jer? mau Mami bikinin makan dulu ta?” tawar Rere

“Engga usah wes Mi, Jeri bisa makan di kantin sekolah nanti. Ya udah Mi kalo gitu Jerico berangkat dulu ya, salamin buat Papi” Jerico berpamitan kepada sang Ibunda, tak lupa dia juga mencium tangan serta pipi sang Ibunda

Sementara itu ditempat lain seorang pemuda tengah sibuk mengomel di dalam mobilnya. Danniel mengoceh tentang teman seperfutsalannya akibat kabar latihan yang mendadak sehingga dia harus berangkat sepagi ini untuk mencari jerseynya di loker sekolah

“Anjing emang, orang mah ngabarin dari kemaren anjing bukan dadakan begini. Emang gue tahu bulat apa digoreng dadakan” celotehnya

Ditengah kekesalannya, Danniel melihat mobil Jerico yang berjalan tepat di depan mobilnya. Dengan senyum jahilnya, Danniel pun membalap mobil Jerico

“Anjayyy…” Danniel tertawa girang, sementara Jerico hanya bergeleng-geleng melihat Danniel

Cukup mudah bagi orang-orang untuk mengenali mobil Danniel, pasalnya dia sengaja mengcustom plat mobilnya sesuai dengan inisial serta angka favoritenya yaitu “L 2107 DNL”. Mobil putih Danniel melaju dengan kencang meninggalkan mobil Jerico yang berjalan dengan kecepatan rata-rata

“Dasar bocah, ada aja tingkahnya” monolog Jerico ketika melihat mobil Danniel yang melaju kencang

Setibanya di sekolah, Danniel buru-buru berlari dari parkiran menuju letak lokernya berada karena harus mencari Jerseynya. Ditengah kesibukannya mengobrak-abrik isi lokernya, Marka berjalan mendekati Danniel dan membisikkan sesuatu yang membuat emosi Danniel naik seketika

“Bibir lo murah ternyata” bisik Marka

Danniel yang tidak terima akan hinaan itu lantas menutup lokernya dengan keras dan berbalik menghadap Marka. Pandangan murka terlihat jelas dimata Danniel

“Jaga mulut lo anjing, gue emang pernah ciuman sama elo. Tapi gue ga semurah harga diri lo yang ngemis-ngemis ke gue buat fwb an sama lo” Danniel dengan marah mendorong tubuh Marka hingga mundur beberapa langkah

“Calm down babe” ucap Marka dengan nada yang sangat dibenci oleh Danniel

Tanpa pikir panjang dan tanpa mempedulikan sekitarnya, Danniel melayangkan satu tinjuan keras tepat dipipi kanan Marka yang membuat Marka oleng. Marka yang tidak terima pun balik mendorong tubuh Danniel dan meninjunya

Perkelahian diantara keduanya tak terelakan. Siswa dan Siswi yang berada disekitar mereka lantas menepi dan hanya melihat bagaimana brutalnya Danniel dan Marka saling hajar satu sama lain, dari sekian banyak murid disana tak ada yang berani melerai perkelahian diantara keduanya

Jerico yang baru datang pun lantas mendekati kerumunan ditengah koridor, dirinya terkejut saat melihat Danniel dan Marke sedang berkelahi. Tanpa pikir panjang Jerico langsung berjalan mendekati mereka dan melerai keduanya dibantu oleh Damian dan Yoshua yang kebetulan baru saja datang

“Udah anjing udah” bentak Yoshua pada Danniel yang masih berusaha menghajar Marka

“Lo berdua kenapa dah, masih pagi udah ribut aja” ucap Damian dengan suara tinggi

“Bajingan itu duluan” jawab Danniel sembari menunjuk ke arah Marka yang bibirnya sudah berdarah akibat Danniel begitu juga sebaliknya

“Semuanya bubar” perintah Delvin yang datang bersama Alvin juga Travis

“Semuanya bisa kembali ke kelas masing-masing” tambah Jerico yang langsung dituruti oleh Siswa yang lain

“Marka lo bisa pergi, Danniel lo ikut gue” Jerico menarik tangan Danniel untuk berjalan mengikutinya

“Gue bisa jalan sendiri” Danniel melepaskan genggaman Jerico, bukannya dilepas Jerico malah semakin mencengkram pergelangan Danniel dengan kuat

Jerico membawa Danniel masuk ke dalam ruang BK yang masih kosong. Disuruhnya Danniel untuk duduk dihadapannya

“Explain” perintahnya

“Bukan salah gue, dia duluan yang mancing emosi dengan ngatain gue murahan. Kalo lo jadi gue apa terima? kaga kan?” jelas Danniel

“Tapi ga gini Dan, liat muka lo luka semua. Enak? sini kalo enak gue tambahin” nada bicara Jerico terdengan sangat marah

“Sorry deh”

“Gue ga butuh maaf lo, sekarang kalo lo sakit begini siapa yang repot? gue apa elo?”

“Gue” jawab Danniel sembari menundukkan kepalanya

“Itu tau”

Jerico bangkit dari kursinya kemudian berjalan mengambil kotak P3K yang berada di atas lemari kemudia berjalan dan duduk disebelah Danniel yang masih menunduk menahan amarahnya

“Ngadep gue coba, gue mau liat luka si jagoan sekolah” ucap Jerico

“Berdarah kan” Jerico menghela nafasnya panjang sebelum mulai mengobati luka Danniel

“Ini bakal sakit, feel free buat mukul gue atu nabok gue” peringat Jerico sebelum mengusapkan alkohol ke luka Danniel

“JANCOKKKK” teriak Danniel saat kapas yang berisikan alkohol tersebut menyentuk lukanya

“Gue udah bilang ini bakal sakit” Jerico tersenyum tipis

“Perih anjing perih, bego ah lo. Ga pro”

“Diem dulu, kalo lo gerak-gerak malah tambah sakit”

“Sakit anjing” ucap Danniel berkali-kali

“Masa gini doang sakit, tadi aja berantem ga sakit” sindir Jerico

“Gue mulu dah yang disalahin, salahin Marka kek” gerutu Danniel

“Iya udah iya, Marka yang salah” Jerico tertawa

“Nah udah, inget jangan berantem lagi” tambah Jerico setelah selesai mengobati luka diwajah serta tangan Danniel

“Thanks” ucap Danniel dengan lirih

“Buat?”

“Udah ngobatin luka gue, gitu aja pake nanya lo” Danniel berdiri kemudian merapikan seragamnya yang sudah berantakan

“Balik ke kelas gih, gue nyusul nanti” perintah Jerico yang diangguki oleh Danniel

“Dan” panggil Jerico sebelum Danniel keluar dari ruanh BK

“Apa lagi?” Danniel berbalik dengan malas

“Ga jadi deh” ucapnya

“Jancok” Danniel lantas pergi dari ruang BK menyisakan Jerico yang masih senyum salah tingkah karena bisa sedekat ini dengan Danniel

Add a comment

Related posts:

Java keywords

2.catch -allow to define a block of code that needs to be executed if an exception occurred. In this block, used to handle the exceptions by declaring the type of exceptions within the parameters…